Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar,
berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m.
Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa
Inggris). Nama ini berasal dari kata thekku dalam bahasa
Malayalam, bahasa di negara bagian Kerala di India selatan. Nama ilmiah jati
adalah Tectona grandis L.f.Pohon Jati bisa tumbuh di tempat dengan curah hujan 1
500 – 2 000 mm/tahun serta suhu 27 – 36 °c baik di dataran rendah ataupun
dataran tinggi. Area yang sangat baik untuk perkembangan jati yaitu tanah
dengan ph 4. 5 – 7 serta tidak dibanjiri dengan air.
Jati memiliki pertumbuhan yang lambat dengan germinasi rendah (biasanya kurang dari 50%)
yang membuat proses propagasi secara alami menjadi sulit sehingga tidak cukup
untuk menutupi permintaan atas kayu jati. Sekitar 70% kebutuhan jati dunia pada
saat ini dipasok oleh Burma. Sisa kebutuhan itu dipasok oleh India, Thailand, Jawa, Srilangka, dan Vietnam. Di Indonesia sendiri, selain di Jawa dan Muna, jati juga dikembangkan di Bali dan Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Pulau Muna,
daerah Bima di Pulau Sumbawa, dan Pulau Buru.
Kayu jati merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan
dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan I dan kelas
keawetan I. Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap. Meskipun keras dan kuat, kayu
jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat furniture dan ukir-ukiran. Sekalipun relatif
mudah diolah, jati terkenal sangat kuat dan awet, serta tidak mudah berubah
bentuk oleh perubahan cuaca. Atas alasan itulah, kayu jati digunakan juga
sebagai bahan dok pelabuhan, bantalan rel, jembatan, kapal niaga, dan kapal
perang.
0 komentar:
Post a Comment